BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
India
adalah salah satu negara dikawasan Asia yang juga menjadi salah satu jajahan
bangsa Eropa terutama Inggris. Awal mula kedatangan Inggris dimulai pada
pemerintahan Kerajaan Islam yang pada saat itu dipimpin oleh Aurangzeb. Dimana
pada pemerintahan itu diperbolehkannya Inggris masuk ke India.
Awal
mula dari kedatangan Inggris ini tentunya karena untuk perdagangan. Sehingga
saat Inggris diperbolehkan masuk India, Inggris langsung membangun pusat atau
kantor dagang Inggris di India. Sekian lama pemerintahan Inggris tersebut di
India, makin berkuasa pula Inggris di tanah India.Banyak daerah di India
berhasil dikuasai dan dijajah oleh Inggris. Kesultanan Islam dan para penduduk
yang beragama Islam pun juga mulai terdesak keberadaannya. Ditambah apalagi
pemerintahan Inggris seolah menganaktirikan muslim di India.
Kolonialisme
Inggris yang berlangsung di India selama sekitar seabad tersebut tentu memilki
pengaruh yang bermacam-macam. Selain dampak negatif yang langsung dapat dilihat,
namun disisi lain dampak segi positif tentu didapatkan pula. Kedatangan
Inggris di India tentu dimata orang India sendiri sebagai bentuk penjajahan dan
pembawa kesengsaraan. Namun disisi lain yaitu pihak pemerintahan Inggris, itu
dianggap sebagai memperadabkan bangsa India agar setara dan seperti dengan
Imperialisme Eropa termasuk Inggris kala itu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yakni antara lain :
1.
Bagaimana Kolonialisme Inggris masuk di
India?
2. Bagaimana keadaan kerajaan Islam di India saat
Kolonialisme Inggris masuk?
3. Bagaimana dampak dari adanya Kolonialisme Inggris di India?
3. Bagaimana dampak dari adanya Kolonialisme Inggris di India?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yakni antara lain :
1. Untuk mendiskripsikan bagaimana kolonialisme Inggris masuk di India.
2. Untuk mendiskripsikan bagaimana keadaan Kerajaan Islam di India saat Kolonialisme Inggris masuk.
3. Untuk mendiskripsikan bagaimana dampak dari Kolonialisme Inggris di India.
Adapun tujuan yakni antara lain :
1. Untuk mendiskripsikan bagaimana kolonialisme Inggris masuk di India.
2. Untuk mendiskripsikan bagaimana keadaan Kerajaan Islam di India saat Kolonialisme Inggris masuk.
3. Untuk mendiskripsikan bagaimana dampak dari Kolonialisme Inggris di India.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Kolonialisme inggris menuju
pergerakan kebangsaan india
Awal
mula aktivitas inggris di india adalah dalam bidang perdagangan yang dilakukan
oleh badan niaga EIC (English East India Company) sejak dibentuk pada 1600 oleh
para pedagang London. Tujuan dari badan ini adalah untuk membangun hubungan
dagang dengan asia. Kongsi dagang ini juga berusaha mendapatkan ijin berdagang
dan mendirikan kantor-kantor dagang dari para penguasa India. Dengan surat ijin
dari Sultan Jahangir EIC, membangun kantor dagang, disurat selanjutnya kantor
dagang tersebut berkembang menjadi pelabuhan penting. Badan niaga ini
oleh pemerintah kerajaan Inggris, diberi hak monopoli perdagangan dengan dunia
Timur (India,Indonesia dan China). Adalah dari tiga wilayah (Madras yang
diduduki sejak 1639, Bombay yang diperoleh sebagai mahar dari Portugis tahun
1661 berkat pernikahan raja Charles II dengan putrid Catharina Braganza dan
disewakan kepada EIC tahun 1665,serta Calcutta yang diperoleh 1690), EIC
mengembangkan sayap kekuasaanya tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga
politik.
Di
India sektor timur tahun 1650 EIC membeli sebuah situs d Hugli (benggala) dan
membangun benteng, kemudian membangun pemukiman di Kalighat Hugli pada tahun
1690 . pada awal Tahun
1725 mereka membangun kantor-kantor dagang di Masulipatan, Armageon, Mellora,
dan pada tahun 1739 mendirikan benteng yang di beri nama Fort St. Ford.
Sejak
awal abad 18 Inggris sudah mempunyai tiga pusat dagang penting yakni di Bombay,
Madras dan Chalcuta, dengan gubernur-gubernr yang ditinjuk oleh dewan direktur.
Dan untuk melindungi diri dibentuklah tentara lokal yang disebut Sepoy dan
dilatih seperti tentara barat. Yang
dianggap sebagai peletak dasar kekuasaan inggris di india ialah robet clive. Ia
mampu bersaing dan mengalahkan kekuasaan perancis dalam peperangan
carnatic 1746-1752 dan 1756-1763. Inggris juga mampu mengusir portugis dan
belanda yang saat itu berkuasa di Srilanka.
Pengganti
clive, Warren Hastings (1772-1785), dianggap sebagai tokoh yang berjasa dalam
pembentukan sejarah British India (India yang dikuasai oleh inggris). Hal
ini karena pada masa itu disusun struktur pemerintahan kolonial Inggris, dengan
warren hastings sebagai gubernur jendral yang pertama. Peta politik india mengalami
perubahan besar ketika lord Wellesley (1798-1805) menjadi gubernur jendral EIC
di india. Dengan mencanangkan kebijakan Subsidary Alliance (Raja-raja india
yang bersekutu dengan Inggris harus membayar upeti dan mengusir perwira-perwira
eropa selain Inggris).
Wellesley
berhasil menjadikan EIC sebagai kekuatan politik terbesar di india karena
menguasai Bengala,Bihar,Orissa,Mysore,Oudh dan sebagian Maratha. Namun kekuasaan Inggris benar-benar
semenjak pertengan abad 19, setelah berhasil menganeksasi Punjam dan
mengalahkan Sikh. K. M. Panikar dan menyebut tahun 1848 sebagi tahun
dipersatukannya seluruh kawasan India.
2.2. kolonialisme
inggris masuk ke india.
A. Portugis di Asia
Orang Eropa pertama yang datang ke Asia pada abad XV
adalah orang Portugis. Mereka ini berhasil merahasiakan penemuan Asianya dari
kalangan orang Eropa lainnya. Abad XVI dan XVII sering disebut sebagai Era
Portugis atau Imperium Portugis di Asia. Basis kekuasaan Imperium Portugis ini
terletak pada
penguasaan akan tempat-tempat strategis untuk
perdagangan seperti: Goa, Malaka, Ternate dan Macao; Portugis mengandalkan
kecepatan gerak kapal-kapalnya yang berbadan langsing dan dilengkapi
dengan meriam sebagai senjata
andalannya.
Perlu dipertimbangkan bahwa rute pelayaran perdagangan
yang dikuasai oleh Portugis itu belum ramai dan jaraknya amat panjang serta
sangat didominasi oleh peran angin musim yang bertiup dua kali setahun dengan
arah yang berlawanan.
B. East India Company (EIC)
Para pedagang
London pada tahun 1600 mendirikan sebuah kongsi dagang
bernama East India Company. Tujuannya adalah untuk
membangun hubungan dagang dengan Asia. Untuk keperluan ini, EIC memperoleh
pengesahan dari Ratu Elizabeth dan segera mengumpulkan modal untuk
mempersiapkan pelayaran eksplorasi. Bila berhasil sampai di India, kongsi
dagang ini berusaha untuk memperoleh ijin berdagang dan mendirikan kantor
dagang dari para penguasa di India. Sekembalinya di London barang dagangan
beserta kapal-kapalnya dijual. Hasilnya dibagi-bagi kepada peserta kongsi
berdasarkan besarnya modal yang diberikan, Hal serupa dilakukan berulang kali. dan
berlangsung hampir setengah abad lamanya.
Tetapi resiko pelayaran dan untuk membiayai segala
keperluan di India cara-cara demikian tidak efektif. Ijin, biaya pegawai,
pemeliharaan kantor dagang dan lain-lain perlu penanganan yang berkelanjutan.
Karenanya perlu modal tetap yang harus dikelola secara terus menerus sejalan
dengan urusan dagang itu. Modal tetap ini disebut saham, yaitu berupa uang partisipasi
dalam usaha yang besarnya untuk peserta yang satu dan yang lainnya dapat beragam
bergantung pada kepercayaan dan kemampuan keuangan untuk ambil bagian dalam
aktivitas kongsi dagang itu. Keuntungan dari usaha dagang ini baru diberikan pada
setiap akhir tutup buku. Tetapi saham tidak dapat diambil kembali. Bila ingin memperoleh
kembali uang yang sudah diserahkan kepada kongsi dagang, yang bersangkutan dapat
menjualnya kepada orang lain. Dengan cara ini maka kongsi dagang dapat
menjalankan aktivitasnya secara berkelanjutan. Kehadiran orang Inggris di India
ditentang oleh orang-orang Portugis. tetapi mereka ini berhasil dikalahkan.
Dengan ijin dari Sultan Jahangir, EIC\ membangun kantor dagang di Surat,
selanjutnya Surat berkembang menjadi sebuah pelabuhan penting.
Pada tahun 1661, Catharina de Braganza, puteri
Portugis kawin dengan
Charles II, raja Inggris, menyerahkan Bombay (Mumbai sekarang)
sebagai mahar. Setelah Surat dirampok oleh Sivaji pada tahun 1664 dan 1670,
aktivitas dagang di Surat dipindahkan ke Mumbai (Bombay). Pada tahun 1677
Mumbai telah diubah menjadi kantor dagang yang kuat. Di India sektor timur,
pada tahun 1650 EIC membeli sebuah situs di Hugli (Benggala) dan membangun
benteng di situ, Fort William, 1690 Aurangzeb mengijinkan EIC membangun
pemukiman di Kalighat di Hugli. Pada awal tahun 1625 Kumpeni membangun
kantor-kantor dagang di Masulipatan, Armagaon, Mellore, dan pada tahun 1639 membeli
daerah yang kemudian membangun Madras, dan benteng yang dibangun bernama Fort
St. David.
Sejak awal abad XVIII, Kumpeni sudah mempunyai tiga
pusat dagang penting di: Bombay, Madras dan Calcutta, dengan gubernur-gubernur
yang ditunjuk oleh dewan direktur untuk mengawasi masalah-masalah pos dagang.
Untuk melindungi diri mereka membentuk tentara lokal, disebut sepoy dan dilatih
seperti tentara Barat, dan dengan cara itu mereka lalu memiliki tiga pasukan
kecil. Dalam perkembangannya, para raja dan nawab lokal, mengingat kekuatan
pasukan mereka, mulai meminta
bantuan guna menyelesaikan masalah-masalah internal
mereka. Pada awalnya bantuan itu untuk jaminan berdagang, selanjutnya wilayah,
ketiga tempat itu mulai aktif dalam politik India. Keikutsertaan ini berjalan
alami karena konflik jangka panjang dan French India Company (India Timur
Perancis).
1. Pertikaian antara Inggris
dan Perancis
Perang Inggris-Perancis pertama (1744-1749) Dampak
dari perang suksesi di Austria tercermin di India karena baik Inggris maupun
Perancis mengambil sikap yang berlawanan. Pada bulan September 1746 angkatan
laut Perancis dari Mauritius menyerbu Madras dan menguasainya. Nawab Carnatic
dikalahkan dengan mudah. Perang ini merupakan titik balik dalam sejarah militer
India, karena pasukan kecil dan disiplin yang dilatih menurut model Eropa
ternyata lebih kuat dari pada pasukan India yang besar jumlahnya. Orang-orang
Eropa mengambil keuntungan besar dari penemuan ini. Orang Inggris lari ke Fort
St. David. Di antara pelarian itu ada seorang bernama Robert Clive, yang datang
ke Madras sebagai juru tulis. Ia memilih bergabung dengan pasukan Inggris untuk
mempertahankan Fort St. David melawan Perancis.
2.
Perang Inggris-Perancis II (1750-1754)
Nizam lama, Asaf Jah I, meninggal pada tahun 1748.
Anaknya bernama Nasir Jung dan cucunya Muzaffar Jung. Di Carnatic, Nawab
Anwaruddin meninggal, anaknya bernama Muhammad Ali dan Chunda Sahib berebut
tahta. Perang suksesi Austria berakhir 1748 dengan Perjanjian Aix-la-Chapella,
sehingga Inggris dan Perancis berhenti berperang. Madras sudah dikembalikan
kepada Inggris, tetapi Perancis memihak Muzaffar Jung di Hyderabad dan Chunda
Sahib di Carnatic, sementara Inggris memihak Nazir Jung dan Muhammad Ali. Nazir
Jung terbunuh, dan Dupleix menempatkan Muzaffar Jung sebagai Nizam di Hyderabad,
sebaliknya Muzaffar Jung menyerahkan wilayah selatan, yaitu selatan sungai
Krishna. Di Carnatic Chunda Sahib dan Perancis mengepung Muhammad Ali dan sekutunya.
Inggris di Madras menjadi cemas, dan atas usulan Robert Clive, Inggris berusaha
merebut Arcot. Diiringi oleh pasukan kecil dengan empat meriam, Robert Clive
berhasil merebut Arcot. Chunda Sahib mengepung Arcot habis-habisan. Sebelum
bantuan orang Marata datang Clive telah memukul mundur pasukan Chunda Sahib.
Kemudian Clive bergerak untuk merebut Trichinopolly. Muhammad Ali diangkat
menjadi Nawab Carnatic. Tahun 1754 Dupleix dipanggil pulang dan pengaruh
Inggris di Deccan berkembang.
3.
Perang Inggris Perancis III (1758-1768)
Ketika di Eropa sedang terjadi Perang Tujuh Tahun
(1756-1763 Perancis mengirim Comte de Lally sebagai gubernur dan panglima
tertinggi. Ia agresif dan menyerang Inggris. Fort St. David direbut, Madras diserang.
Nizam yang baru mempekerjakan Marquis de Bussy, dan Nizam puas. Tetapi kemudian
Bussy dipanggil Lally, sehingga akibatnya pengaruh Perancis menjadi berkurang.
Karena Lally itu sombong, maka para pedagang di Pondicherry tidak berkerja
sama. Lally dikalahkan dalam pertempuran Wandiwash oleh Sir Eyre Coote (1760)
Lally dikalahkan dan ditawan. Di Condore dan Masulipatan Perancis juga dikalahkan.
Robert Clive dan Admiral Watson mengalahkan pemukiman Perancis di Chandranagar.
Tahun 1763 ketika Perang Tujuh Tahun berakhir, Perancis tidak mempunyai stasiun
militer lagi di India.
4. Benggala Awal Abad XVIII
Alivardi Khan, Gubernur Moghul di Bihar telah merebut
Benggala pada tahun 1740. Ketika Aurangzeb meninggal, Gubernur Benggala adalah
Murshid Quli Khan. Pada tahun 1725 Murshid Quli Khan digantikan oleh menantunya
yang cakap dan kemudian oleh anaknya Sarfaraz Khan yang tidak efisien. Gubernur
Bihar mencaplok Benggala dan Orissa dan dengan demikian harus berhadapan dengan
orang-orang Marata. Karena itu tidak dapat sepenuhnya mempertahankan Orissa.
Orang Inggris diperbolehkan membangun kantor dagang di Patna dan Dacca.
Alivardi Khan meninggal pada tahun 1756, digantikan oleh Siraj-ud-daullah,
panglimanya adalah saudara ipar Alivardi Khan, bernama Mir Jafar Sepeninggal Alivardi Khan, Inggris membetengi
Calcutta. Karenanya Siraj uddaullah menyerbu Calcutta dan merebut Fort William.
Orang Inggris ada yang ditangkap dan ada yang melarikan diri. Orang-orang yang
ditangkap itu kemudian dibunuh. Peristiwa pembunuhan ini dikenal dengan the
Black Hole. Peristiwa ini
digunakan oleh
Clive dan Admiral Watson sebagai alasan untuk merebut kembali Calcutta pada
tanggal 2 Januari 1757, berikutnya adalah Chandranagar (Masani, 1960, p. 16).
Mir Jaffar bersekongkol untuk menjatuhkan Siraj-ud-daullah.
Clive membawa pasukannya dan bertemu dengan pasukan Siraj-ud-daullah di Plassey.
Siraj-ud-daullah dikalahkan, selanjutnya Clive menyerbu dan merebut
Murshidabad. Pada tahun 1731 Mir Jafar diangkat menjadi Nawab Benggala. Untuk itu
Mir Jafar mengirim hadiah ke Delhi dan membayar ganti rugi kepada EIC sebesar
sepuluh laksha rupee, membayar kepada Clive dan para pejabat EIC lainnya. Di samping
itu juga memberikan hak zamindari kepada EIC. Pada tahun 1765 Sultan Delhi
menganugerahi 24 pergana. Anak Mir Jafar mengejar Siraj-ud-daullah dan
membunuhnya. Clive pada tahun 1758 diangkat menjadi Gubernur Benggala. Sultan
Delhi menjadi cemas akan kekuasaan Clive. Karenanya lalu mengirim putra mahkota
dibantu oleh Shuja-ud-daullah, Nawab-Wazir dari Oudh. Patna dikepung dan Clive menghadapinya
dan berhasil. Karenanya Mir Jafar kembali memberi hadiah kepada Clive dan para
anggota dewan. Pada tahun 1760 Putra Mahkota yang sudah menjadi Sultan Delhi,
dibantu oleh Nawab-Wazir kembali menyerbu Bihar dan mengepung Patna, tetapi
dapat dikalahkan oleh pasukan Clive dan Mir Jafar. Orang-orang Belanda yang
berada di Chinsura karena dukungannya kepada orang Perancis diusir dari situ. Pada
tahun 1760 Clive kembali ke Inggris.
5. Mir Qasim (1760-1763)
Kumpeni tidak puas terhadap Mir Jafar karena dianggap
ingkar janji. Ia dipecat dan diganti dengan menantunya, Mir Qasim Ali (Mahmud, 1988,
p. 191; Lamb, 1963, p.57). Ia lalu menghadiahi Kumpeni hak Zamindari atas
daerah Burdwan, Midnapore, dan Chittagong. Kemudian Mir Qasim memindah ibu
kotanya ke Monghyr di Bihar. Kesulitan segera pecah antara Mir Qasim dengan
agen-agen Kumpeni yang mulai bersikap tidak jujur karena dibayar rendah oleh Kumpeni.
Kumpeni telah dibebaskan dari kewajiban membayar biaya-biaya impor dan ekspor,
dan para pegawai kumpeni telah menyalahgunakan hak-hak istimewa dengan tidak
membayar bea dan iuran-iuran internal atas kegiatan-kegiatan perdagangan mereka
sendiri. Mereka memasang bendera kumpeni di atas perahu yang digunakan untuk
keperluan pribadi. Mir Qasim memprotes, tetapi tidak dihiraukan, karenanya lalu
menghapuskan semua kewajiban internal dan hal ini menimbulkan ketegangan antara
Inggris di Patna dan Mir Qasim. Akibatnya terjadi perang melawan Kumpeni. Mir
Qasim dikalahkan dan melarikan diri ke Oudh.
Mir Jafatr kembali diangkat menjadi nawab dan kermbali
memberikan hadiah-hadiah kepada Kumpeni. Mir Qaim mendesak Nawab-Wazir Oudh dan
Sultan Delhi, Shah Alam, bangkit melawan Kumpeni. Pertempuran terjadi di Baksar
(1764), di sebelah timur Benares. Benteng Chunar dan Allahabad direbut dan selanjutnya
berkuasa atas Bihar dan Benggala. Sultan Delhi didesak untuk menyerahkan hak
dewani atas Bihar, Benggala dan Orissa kepada Kumpeni dan yurisdiksi daerah itu
kepada Mir Jafar. Kumpeni sebaliknya menyerahkan Doab kepada Sultan Delhi dan
membayar 26 laksha (satu laksha=100.000) rupe setiap tahun sebagai upeti. Nawab
Oudh memperoleh kembali dominionnya selain Kerala (Coral) dan Allahabad.
Kedua-duanya diserahkan kepada Sultan. Sebaliknya Sultan akan membayar pampasan
perang (ganti rugi), dan menjadi sekutu Inggris.
6. Clive
(1765-1767)
Dewan direktur memutuskan untuk memperbaiki kondisi
yang ada di Benggala sebagai akibat kekacauan yang ada di kalangan para pegawai
kumpeni. Untuk memperbaiki kondisi itu Lord Clive dikirim kembali untuk
memperbaiki kondisi yang ada. Ia diangkat menjadi Gubernur dan Panglima tertinggi.
Clive mendapati bahwa kecurangan tidak hanya di kalangan sipil tetapi juga di kalangan
para opsir dan tentara. Mereka ini memperoleh tunjangan ekstra bernama bhatta.
Tindakan yang diambil oleh Clive tegas, yaitu dengan
memotong bhatta dan melarang para pegawai kumpeni berdagang buat dirinya
sendiri. Administrasi diperbaharui untuk memperkecil korupsi. Kendati ditentang
keras Clive dapat mengatasi keadaan. Pada tahun 1765 Mir Jafar meninggal dan
Najm-ud-daullah menggantikannya, tetapi orang ini merupakan boneka dari Clive.
Ia dipensiun, tentara dan keuangan diambil alih. Pengumpulan pajak, pengadilan
dan pengawasan polisi diserahkan kepada dua pembantu berkebangsaan India:
Muhammad Rasa Khan, kenalan Nawab, bertindak sebagai wakil di Murshidabad dan
seorang Raja Hindu, Shitab Rai ditunjuk menjadi wakil di Patna, keduanya
bertanggung jawab kepada Kumpeni. Clive kembali ke Inggris pada tahun 1767 setelah
masalah-masalah kumpeni diatasi.
Sifat dan Pencapaian Clive Clive terkenal karena inisiatif
pribadi, kecerdikan dan keberaniannya. Ia meletakkan dasar kekuasaan Inggris di
India dan menunjukkan kualitas kepemimpinan yang hebat. Awalnya ia tidak
berpikir tentang suap, hadiah-hadiah, dan dapat sungguhsungguh tidak
berprinsip. Hubungannya dengan Omichand tidak jujur, dan sambil memenangkan
wilayah ia mengisi kantong-kantongnya. Jerih payahnya tidak dihargai di
negerinya, bahkan para direktur menjadi iri hati dan para anggota Parlemen mendakwanya
di Majelis Rendah. Tetapi tidak berhasil. Ia memang orang besar.
7. Haidar Ali dari Mysore
(1749-1782)
Sementara Clive kembali ke Inggris (1760-1765) di
Mysore ada orang terkenal bernama Haidar Ali. Pada tahun 1749 Haidar menghambakan
diri kepada Raja Mysore. Berkat ketekunan dan kecerdasannya akhirnya ia dapat
menggeser orang kuat di istana raja, dan pada tahun 1761 berhasil menjadi penguasa
sesungguhnya dari Kerajaan Mysore. Ia mempekerjakan para opsir Perancis dan
membuat pasukannya menjadi mesin tempur yang baik. Lambat laun ia memperluas
daerah kekuasaanya, meski orang-orang Marata masih terlalu kuat baginya, dan
Madhava Rao, bersama dengan Nizam dan sepengetahuan orang Inggris mengalahkannya
pada tahun 1766. Ia berusaha keras menyadarkan sesama orang India bahwa orang
Inggris adalah sebuah ancaman dan mencari sekutu untuk mengalahkan Inggris.
Pada tahun 1769 ia menyerang Inggris. Nizam meninggalkan Haidar. Bagi Inggris Haidar
adalah musuh yang tangguh.
8. Perang-perang Marata dengan Inggris (1771)
Orang-orang Marata telah mendesak Haidar Ali sampai di
benteng Seringapatam. Setelah beberapa waktu berunding, Haidar harus
mengembalikan wilayah Marata yang direbutnya dan membayar ganti rugi. Ini
membuat Haidar Ali menjadi musuh Inggris. Orang-orang Marata itu berjanji untuk
membantu Haidar Ali bila diperlukan, tetapi untuk kedua kalinya Haidar gagal.
Karenanya ia lalu memutuskan untuk mundur lebih dulu sebelum membalas dendam.
a.
Perang Rohilla (1773-1774)
Rohilla
adalah keturunan Afghan yang menetap di lembah-lembah Gangga hulu. Pada tahun
1770 orang Marata mengganggu mereka. Ketua Rohilla membuat pakta dengan Nawab
Oudh. Nawab berjanji membantu Rohilla dengan kompensasi 40 laksha rupee. Orang
Marata muncul tetapi lalu menarik diri ketika melihat pasukan gabungan Oudh dan
Rohilkhand. Nawab meminta pembayaran tetapi ditolak. Karenanya Nawab meminta
Warren Hastings membantu dengan kompensasi 40 laksha rupee. Dengan bantuan
Kumpeni Nawab menaklukkan Rohilla.
b.
Perang Marata I(1775-1782)
Ragunath
Rao (Ragubha) wakil raja di Poona, telah meminta bantuan kepada Inggris di
Bombay untuk melawan Nana Farnavis. Tetapi orang Marata mengalahkan Inggris di
Wargaon (1779). Hastings lalu mengirim pasukan di bawah Kolonel Goddard, menduduki
Ahmadabad dan Bassein. Pasukan di bawah Mayor Pophan merebut benteng besar
Sindhia di Gwalior. Perdamaian antara Inggris dan Marata ditandatangani di
Salbhai (1782). Pemerintah Bombay diberi Salsette oleh Marata.
c.
Haidar Ali dan Perang Mysore II (1780-1784)
Merasa
dikhianati, Haidar Ali lalu mnyerang Inggris. Inggris mengirim pasukan kuat di bawah
Kolonel Baillie, tetapi dapat dikalahkan. Kemudian pasukan di bawah Sir Hector
Munro, juga dikalahkan. Haidar Ali kemudian dihadapi oleh Sir Eyre Coote dan
dapat dikalahkan dalam pertempuran Porto Novo (1781).
Tipu Sultan
(anak Haidar Ali) berhasil membalaskan kekalahan ini dengan mengalahkan pasukan
Inggris di bawah pimpinan Kolonel Braithwite. Haidar Alimengundurkan diri ke
Arcot dan meninggal pada bulan Desember 1782.
9. Pitt’s India Act (1784)
Pemerintah Inggris pada tahun 1784, mensahkan sebuah undang-undang
disebut Pitt’s India Act atas nama PM
William Pitt. Lewat undangundang ini kekuasaan para direkrut diambil alih.
Ditunjuk badan pengawas yang diketuai oleh seorang Menteri Mahkota (Menteri
Koloni). Dewan memiliki enam anggota. Kebijakan diberikan kepada Pemerintah
Inggris, para direktur Kumpeni hanya diberi kekuasaan menunjuk. Keputusan
pertama yang diambil adalah untuk masa mendatang akan ditunjuk seorang
negarawan terkenal sebagai Gubernur Jendral. Era baru mulai, Kongsi dagang
berubah menjadi badan hukum yang berdaulat.
1. Lord Carnwallis
(1786-1828)
Sir John Macperson sepeninggal Warren Hastings
bertindak sebagai Gubernur Jendral selama satu setengah tahun sampai datangnya
Lord Cornwallis. Cornwallis sedikit tahu tentang permasalahan India, tetapi dia
adalah seorang jendral yang baik dan dikenal terhormat dan adil. Ia tetap
berusaha mengakhiri penyalahgunaan dalam kepengurusan Kumpeni, menaikkan gaji
para pejabat dan menghapuskan sistem komisi atas perolehan pengumpulan pajak,
mengambil kekuasaan kehakiman para kolektor, mengelompokkan mahkamah pengadilan
dengan mendirikan mahkamah propinsi di Patna, Calcutta, Murshidabad dan Dacca
di bawah pengawasan para hakim Inggris. Sir George Barlaw diberi tugas untuk
mengkodifikasi hukum, hukum Muslim diatur dengan suatu bentuk modifikasi hukum
Mohammad.
a. Perang
Mysore III (1790-1792)
Tipu Sultan menjadi penguasa dominan di selatan. Orang
Marata terpecah belah dan Nizam lemah. Tipu Sultan adalah seorang administrator
yang baik, jendral yang cemerlang, idealis dan patriot yang baik. Inggris harus
berhubungan dengan orangorang Marata yang terpecah belah, lemah, dan memfasilitasi
Nizam dan Tipu Suiltan yang sukar dikendalikan. Nizam, Marata dan Inggris
bersekutu guna melawan Tipu. Tipu menyerbu Travancore untuk menguasai pelabuhan
laut di pantai barat guna mengimport perlengkapan perang dan pasokan lainnya. Ini
dibuat karena Marata ada di barat, Nizam di utara, dan Inggris di timur.
Cornwallis lalu bergabung dengan Marata dan Nizam melawan Tipu. Tetapi Tipu
memotong garis komunikasi Medows, mengalahkannya dalam berbagai pertempuran.
Bulan Desember 1790 Cornwallis sendiri melawan Tipu, Bangalore direbut. Tipu
merebut Coimbatore. Pada tahun 1792, Cornwallis mendesak Tipu ke Seringapatam.
Setelah terpojok Tipu mau berunding dan harus menyerahkan separoh wilayahnya,
yang sebagian jatuh ke tangan Nizam, Marata memperoleh Tungabhadra, Kumpeni
memperoleh Malabar, dan Travancore harus membayar upeti kepada Kumpeni.
b. Perang Mysore IV (1798-1799)
Untuk menghadapi Inggris Tipu Sultan perlu dukungan.
Menurut Tipu Sultan yang dapat memberi dukungan itu hanya para penguasa India
di Deccan, Marata dan Nizam yang melawannya. Ia menulis surat kepada para
penguasa Muslim di Arabia, Kabul dan Istambul, juga ke penguasa di Paris. Perancis
mengirim 100 orang anggota baru dari Mauritius. Tipu Sultan membujuk orang
Marata untuk bergabung melawan orang-orang asing. Tipu Sultan menyiapkan diri
untuk perjuangan terkahir. Di bawah Lord Wellesley, Gubernur Jendral baru
(1798) pasukan Inggris berkumpul di Seringapatam, dari Bombay dan Madras. Tipu
Sultan berjuang dengan gagah berani dan meninggal dengan pedang terhunus di
tangannya. Tipu Sultan adalah orang yang berdedikasi, cita-citanya adalah
mengusir orangorang asing. Ia gagal karena tidak mendapat dukungan dari sesama
orang India. Perjuangannya yang heroik melegenda. Ia adalah seorang jendral
yang cerdik, berani tetapi agak sedikit ceroboh, sebagai jendral ia baik dan
sebagai organisator besar. Ia sangat terdidik dan pemerintahannya dipuji bahkan
di kalangan musuh-musuhnya. Ia dicintai rakyatnya yang Hindu karena perlakuannya
yang lembut, ia menghentikan poliandri di Malabar, melarang minuman keras. Ia
bercita-cita dan sadar akan perlunya sebuah angkatan laut dan sudah merancang bentuk
kapal. Sebagai penguasa ia jujur/adil kendati dapat keras terhadap
musuh-musuhnya. Ia mempercayai hukumanhukuman yang dapat memberi contoh agar rakyat
menghormati kekuatannya. Kematiannya disayangkan (digetuni).
2. Sir John Shore (1793-1798)
Lord Cornwallis digantikan oleh Sir John Shore pada
tahun 1793. Sir John Shore suka damai dan membuat kebijakan bahwa Kumpeni tidak
akan campur tangan terhadap politik India. Hal ini digunakan oleh orang Marata,
yaitu orang Sindhia dan Bonsla dari Nagpur untuk melatih pasukan-pasukan
mereka, bahkan Nizam telah mempekerjakan opsir Perancis untuk melatih tentara
mereka. Sikap Inggris tidak populer di kalangan para raja India karena sebagian
sudah terikat dengan perjanjianperjanjian yang dibuat atau karena mengharapkan
bantuan dari Inggris. Ketika melihat bahwa Inggris sedang menghimpun kekuatan dan
empat unit Marata memutuskan untuk menaklukkan Nizam, Nizam meminta bantuan Sir
John Shore tetapi ditolak. Nizam dikalahkan oleh Marata di Kharda pada bulan
Maret 1795. Orang-orang Marata itu kembali berkelahi, sehingga Nana Farnavis,
Menteri Utama Peshwa, membuat syarat-syarat terpisah dengan Nizam. Penolakan ini
merendahkan martabat Inggris di India dan para direktur memanggil kembali Sir
John Shore, dan sebagai penggantinya dikirim Lord Wellesley, yang datang di
India pada tahun 1795.
3. Lord Wellesley (1795-1805)
Ketika Tipu Sultan meninggal, Lord Wellesley
mengembalikan Mysore kepada dinasti lama Mysore dan mengangkat Privinaita
menjadi menteri utama (Diwam). Tetapi ia mencaplok Tanjore pada tahun 1799 dan pada
saat Nawab Arcot meninggal pada tahun 1801, ia merebut Karnatic. Propinsi Madras
lalu menjadi tempat kediaman Presiden Madras. Wellesley mempunyai ambisi dan
tanpa ragu-ragu meraihnya. Ia percaya bahwa kekuasaan Inggris harus menjadi yang
dipertuan di India, untuk itu perlu melancarkan penaklukan-penaklukan terhadap
kerajaan-kerajaan India
a. Perang Marata II (1803)
Sepeninggal Mahadoji Sindhia (1794) sudah ada
keresahan di Deccan. Penggantinya bernama Daulat Rao Sindhia, berselisih dengan
Jaswant Rao Holkar, Raja Indore. Baji Rao II sudah menjadi Peshwa pada tahun
1796, ia bergabung dengan Sindhia. Mereka diserang oleh Holkar. Peshwa dikalahkan
dan lari ke Bassein untuk menandatangani perjanjian tambahan dengan Wellesley.
Orang-orang Marata menjadi marah. Sir Arthur Wellesley (saudara Wellesley)
menghentikan pasukan Sindhia bergabung dengan Bonsle dari Nagpur. Mula-mula Sir
Arthur menyerang pasukan Sindhia dan mengalahkannya, kemudian mengalahkan
Bonsle di Argaon, Berar. Di Utara Lord Lake mengalahkan pasukan Sindhia sebelah
utara. Inggris merebut Agra dan Aligarh dan pada tahun 1803 memasuki Delhi, Shah
Alan yang sudah tua dan buta, yang sudah menjadi pelindung Mahadoji Sindhia, mencari
perlindungan Inggris. Ia masih tetap bergelar Sultan, mendapat pensiun dan
tinggal di Red Fort, tanpa kekuasaan.
c. Inggris dan Marata.
Marata selanjutnya menyetujui syarat-syarat dengan
Wellesley. Raja Nagpur (Bhonsle) memasuki persekutuan tambahan setelah
perjanjian Deogaon dan memberikan Cuttack di Orissa. Daulat Rao Sindhia
menandatangani perjanjian Arjungaon dan melepaskan Doab. Ia juga menerima
persekutuan tambahan.
d. Perang Marata III (1804)
Holkar dari Indore menolak untuk menyerah. Pada tahun
1804 ia menyerang Inggris dan mengalahkan sebuah pasukan Inggris di bawah
Kolonel Monson. Ia kemudian mengacaukan Delhi, tetapi gagal menguasainya. Ia
dikalahkan di Deeg dan sebaliknya Inggris merebut ibu kotanya, Inggris juga
mencoba untuk merebut kendati tidak berhasil benteng Bharatpur sebab Jat dari
Bharatpur bergabung ke Holkar.
4. Sir George Barlow (1805-1807)
Pengganti Wellesley adalah Lord Cornwallis yang sudah
tua. Tidak lama kemudian meninggal dan digantikan oleh Sir George Barlow. Ia
mirip dengan Lord Cornwallis yaitu tidak campur tangan dalam politik India,
tetapi negeri tetap rusuh. Sindhia dan Holkar menjadi kuat dan menyerbu
Rajputana. Di Vellore (India Selatan) ada pemberontakan (1806) dan ada beberapa
orang Eropa yang terbunuh. Tentara sudah memprotes untuk melicinkan rambut
karena berlawanan dengan prinsip-prinsip keagamaan mereka, juga menolak
beberapa bagian dari seragam. Ada keresahan umum karena banyak orang merasa
setia kepada para putra Tipu Sultan, yang ada di Mysore. Kaum Muslim di selatan
betul-betul menyesali jatuhnya Tipu Sultan.
5. Lord Minto (1807-1812)
Lord Minto menggantikan Barlow pada tahun 1807 ,
ketika Inggris sedang berperang melawan Napoleon Bonaparte. Di anak benua India
Marata menyerbu dengan tiba-tiba dan membawa kekacauan ke Rajputana, dan seluruh
Bundelkhand tidak diselesaikan karena Amir Khan ketua Pindari dirampok dan membakar
daerah sekitar yang tidak melawan.
a.
Kebangkitan orang-orang Pindari. (1806-1812)
Orang-orang Pindari sungguh-sungguh merupakan rakyat
campuran, kebanyakan datang karena pembubaran pasukan kerajaan-kerajaan.
Unsur-unsur tidak taat lainnya, baik Hindu maupun Muslim sudah bergabung dalam
gerombolangerombolan itu dan sudah bergerak dari daerah-daerah pegunungan
tengah dari Bundelkhand. Mereka itu naik kuda dan mengacaukan daerah yang luas.
Salah seorang pimpinannya adalah Amir Khan, kapten gerilya yang cerdik dan
memimpin mereka keluar dari banyak kesulitan.
b. Kaum Sikh
Di Punjab ada suatu perkembangan baru. Guru Sikh
terakhir, Govind Singh, telah menyatukan kaum Sikh menjadi persaudaraan pejuang
bernama Khalsa. Ketika kekuasaan Abdali merosot di Punjab dan Najib-ud-daullah
(ketua Rohilla) yang menjadi terkenal setelah pertempuran Panipat III dan membendung
kaum Sikh merampok dari Punjab, meninggal pada tahun 1770, kaum Sikh menjadi
berani menghimpun kekuatan untuk menghubungkan setiap misl (daerah khusus) di
bawah seorang Sadar Sikh. Pada tahun 1780, Ranjit Sikh dilahirkan di daerah
Punjab, ia menjadi pembangun sebuah negara Sikh, ia berani, tidak berprinsip,
dan berpandangan jauh. Ia mengabdi Abdali, dan karena kemampuan dan
pencapaiannya Shah Zaman (Raja Kabul dan Punjab) mengangkatnya menjadi Gubernur
Lahore ketika ia berumur 19 tahun
c. Ranjit Singh (1799-1839)
Ranjit Singh mengeksploitasi semangat rakyatnya untuk
membangun sebuah pasukan sebesar 80.000 orang. Dalam waktu singkat ia mempunyai
artileri yang besar dengan lima ratus meriam. Dengan pasukan itu mula-mula ia
merebut Multan, selanjutnya Peshawar dari Afghan dan menyatakan kemerdekaannya.
Kashmir direbut sehingga wilayah kekuasaannya terbentang dari Jamrud sampai
Sutlej. Di belakang Sirhind ada beberapa kerajaan Sikh, yang berada di bawah
lindungan Inggris, dan pada tahun 1806 Ranjit menawarkan untuk mencaplok beberapa
dari mereka, dan membuat pasukan dan seorang diplomat muda bernama Sir Charles
Metcalfe. Ranjit Singh dibujuk menjadi sekutu Inggris dan menerima Sutlej
sebagai perbatasan kerajaannya
Tahun 1809 perjanjian Amritsar ditandatangani untuk
memperkuat persyaratan dan Ranjit Singh mentaati syarat-syarat itu selama
hidupnya. Ia adalah seorang administrator yang baik dan menghimpun kaum Sdikh
di bawah pengawasannya.
6. Lord Hastings (1812-1822)
Sebagai Gubernur Jendral, Lord Hastings melengkapi apa
yang telah dimulai oleh Wellesley. Ketika terjadi kegelisahan akibat persaingan
antar para penguasa Hastings didorong untuk ikut ambil bagian dalam politik di
India.
a. Perang Gurkha (1814-1816)
Orang-orang Gurkha telah merampok daerah-daerah
sebelah utara lembah Gangga, merebut Oudh dan menolak untuk berhenti. Negeri orang
Gurkha berpegunungan dan penuh dengan celah-celah sempit yang dengan mudah
dapat dipertahankan. Mula-mula Inggris tidak membuat kemajuan dalam menghadapi mereka,
tetapi pada tahun 1814 Jendral Ochterlony dapat mengatasi pertahanan celahcelah
yang dipertahankan dengan kuat dan merebut Katmandu, ibu kota Nepal. Dengan perjanjian
Sargauli (1816) orang-orang Nepal menyerahkan Kumaon, dengan stasiunstasiun pegunungan:
Almorah, Nainital dan Mussoorie. Mereka juga setuju untuk menerima seorang
Residen. Selanjutnya orang-orang Gurkha didorong untuk mendaftarkan diri dalam
Angkatan Perang Inggris, dan menjadi pasukan terpercaya di dalamnya
b. Akhir dari Orang Pindari (1817)
India tengah dikacau oleh orang-orang Pindari. Untuk
memulihkan keamanan Hastings mengirim Jendral Sleeman. Mereka itu dapat
dikalahkan dalam berbagai pertempuran, Amir Khan yang menjadi pemimpin terkenal
menyerahkan Tonk, dan para pemimpin lainnya dibereskan di daerah-daerah
lainnya.
c. Perang Marata dan
Terakhir (1817-1818).
Peshwa kembali ingin memperoleh kebebasannya. Pada
tahun 1817 menghimpun pasukan untuk menyerang Residen di Poona. Residen
Mountstuart Elphinston mendengar rencana itu dan menarik tentaranya ke Kirkee
beberapa mil dari Poona. Tidak lama kemudian pasukan Inggris menyerang pasukan
Peshwa yang dipimpin oleh Jendral Gokhale. Ia dikalahkan di Korigaon dan Ashti,
dan ketika menemukannya ia menyerahkan dirinya kepada Sir John Malcolm. Peshwa
dikirim ke Bithur dekat Cownpore, dengan pensiun besar dan menikmatinya sampai
1850. Deccan Barat kemudian direbut untuk membentuk Kepresidenan di Bombay. Di
Nagpur pasukan menyerbu rumah Residen, dan Residen menarik diri bersama
pasukannya ke perbukitan tetangga. Kemudian Nagpur diserang balik dan direbut.
Raja dipecat dan sebagian besar wilayahnya dikuasai. Holkar, raja Indore juga
dikalahkan di Mahidpur, tetapi dibiarkan untuk menduduki tahtanya, dengan
memasuki persekutuan tambahan, dan bersama dengannya orang-orang Marata
akhirnya meletakkan senjata mereka.
d.
Pembaharuan-Pembaharuan
Selain berperang Hastings juga mengadakan berbagai
pembaharuan. Ia mendirikan Kolese Hindu di Calcutta (1811) dan mendorong tiga
misionaris: Carey, Marshman dan Ward untuk membangun sebuah percetakan pers,
pabrik kertas dan sebuah kolese di Serampore, tempat pemukiman orang-orang
Denmark. Tujuan tempat misionaris pertama ini untuk mengajari orang-orang muda
India menjadi orang Kristen dan ilmu pengetahuan. Hastings juga menaruh perhatian
kepada pekerjaan-pekerjaan umum dan proyek-proyek baru seperti jalan, jembatan,
dan terusan-terusan dikerjakan. Banyak mahkamah dibangun dan untuk pertama kalinya
para hakim India diangkat untuk mahkamah itu.
7. Lord Amherst (1823-1828).
Lord Hastings digantikan oleh Mr. Adams dan kemudian
digantikan oleh Lord Amherst sebagai Gubernur Jendral yang baru. India dalam
suasana yang tenang dan para pejabat sibuk mengembangkan berbagai lembaga baru.
Tetapi segera muncul kesulitan di Benggala Timur. Raja Burma, sudah menaklukkan
Arakan dan Assam dan mengajukan tuntutan sampai bagian-bagian sebelah timur
Benggala. Dalam kenyataannya ia merebut pulau Shahpuri dan mengusir para
serdadu Inggris dari situ. Lord Amherst mengirim pasukan di bawah Sir Archibald
Campbell (1824) dan Raja Burma menempatkan sejumlah besar tentara guna menghadapinya,
tetapi dapat dikalahkan dan panglimanya terbunuh. Karenanya raja lalu mencari
perdamaian.
Dalam perjanjian Yandabu (1826) Inggris memperoleh
Tenasserim, Arakan, dan Assam dan sepuluh laksha pound sebagai ganti rugi. Raja
Burma juga menerima seorang Residen. Kerajaan Manipur dibebaskan. Selama peperangan
ini resimen Benggala mengadakan pembantaian di Barrackpur. Serdadu-serdadu
Hindu menolak menyeberangi Black Water ke Burma karena menajiskan kasta mereka.
Mereka dihukum keras dan resimen itu dibubarkan. Bharatpur direbut (Januari
1827) Ketika Raja Bharatpur meninggal terjadi pertikaian untuk memperebutkan kekuasaan.
Ketua Jat yang berhasil merebut kekuasaan tidak bersahabat dengan Inggris, karena
itu Amherst mengirim pasukan di bawah Lord Combermere. Pada bulan Januari 1827
benteng besar melawan Lord Lake, jatuh ke tangan Inggris. Tembok-temboknya dirobohkan,
dan seorang putra raja terakhir diangkat menjadi raja setelah menerima persekutuan
tambahan. Dengan berakhirnya pemerintahan Lord Amherst,
Sebuah era baru
mulai di India. Ianggris sekarang menjadi penguasa tunggal di India dan
sebagian dari Burma. Penutup Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pada satu
sisi Kesultanan Moghul yang dibangun pada tahun 1526 dan berakhir pada tahun
1859 dengan dihapusnya kesultanan itu oleh Inggris, tidak berhasil berakar di
kalangan penduduk di seluruh anak benua India. Ini dapat dilihat dari munculnya
kembali berbagai kekuatan seperti orang-orang Marata, orang Sikh dan orang
Afghan. Kebangkitan kembali suku-suku itu sebagai dampak dari kemerosotan
Kesultanan Moghul memberi peluang bagi tokoh tokoh EIC untuk ikut ambil bagian
di dalam perpolitikan di anak benua India, yang secara alami tumbuh dan
berkembang menjadi penguasa yanag tidak tertandingi.
2.3. Dampak
Kolonialisme Inggris di India
A. Dampak Kolonialisme Inggris bagi
Inggris.
Berhasilnya inggris menguasai segala
aspek kehidupan bangsa india mulai dari politik, ekonomi, social, budaya, dan
agama telah membawa dampak yang besar bagi bangsa Inggris. Seperti saat
“wilayah Benggala (dan juga wilayah yang lain) telah dieksploitasi secara besar
besaran dan hasilnya telah diekploitasi munculnya Revolusi Industri di
Inggris.” (Suwarno, 2012: 122)
Perekonomian inggris semakin maju dan
ekspansi inggris terhadap india semakin luas sekitar pertengahan abag ke-19.
Eksploitasi alam india yang dilakukan inggris menjadi salah satu factor
pecahnya revolusi industry di inggris. Berikut ini adalah factor-faktor yang
menimbulkan adanya revolusi industry di inggris:
1.
keamanan Negara inggris yang mantap.
2.
mulai berkembngnya kegiatan kewirausahaan dan manufaktur
3.
inggris memiliki kekayaan alam terumata batu bara dan bijih besi
4.
inggris memiliki banyak daerah jajahan
5.
terjadinya revolusi Agraria.
6.
Munculnya ekonomi liberal
7.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam hal ini dititik beratkan pada
factor yang keempat yakni “inggris memiliki banyak daerah jajahan. Kerajaan
inggris pada abad ke-18 memiliki banyak daerah jajahan yang tersebar di benua
Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah yang mendukung kegiatan industry
inggris, karena daerah-daerah jajahan tersebut dapat menyediakan bahan baku
yang diperlukan oleh industry inggris. Selain itu, daerah-daerah jajahan
tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil industry inggris.”
(Wahjudi Djaja, 2012: 96).
Seperti yang di tulis oleh Geoffrey Bruun
& William L. Langer pada dalam buku A Survey of European Civilization yakni
“The Wars of Eighteen century left englend with a colonial empire from which to
draw raw materials, and a maritime supremacy wich enabled her ships to carry
the manufactured product to every market.” (William L. Langer, 1962:667)
Selain itu dampak lain adalah bahasa Inggris menjadi bahasa resmi ke dua setelah bahasa india hingga sekarang. Ini dikarenakan pemerintah inggris menyelenggarakan kebijakan dalam bidang pendidikan untuk bangsa india. “kebijakan untuk mengembangkan pendidikan barat (inggris) pertam kali dilakukan pada masa Gubernur Jendral Lord Bentinck (1828-1835).
Adalah Lors Macaulay, sebagai direktur Commite
of Public Instruction mengesahkan “memorandum pendidikan”, yang memberlakukan
bahasa inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah india.” (Suwarno,
2012:109)
Dalam social budaya, terhadap upaya
inggris untuk menjadikan orang-orang India berperadapan barat (Inggris) dengan
menerapkan system kelas/ras social antara masyarakat elite dengan masyarakat
bawah. “contoh ras yang dinilai unggul ialah pukhtun, Punjab, sikh, dan gurka.
Ras yang dinilai rendah misalnya orang banggali” (Suwarno, 2012:109) .Cara
benar-benar berhasil pada saat itu & menjadikan bangsa India
berperadaban barat (Inggris).
B. Dampak Kolonialisme Inggris bagi
India.
Kehadiran Inggris serta keberadaan
Kolonialisme di India tentu membawa banyak dampak terutama bagi India sendiri
yang secara langsung dikunjungi bangsa Eropa tersebut. Dalam pengklasifikasian
dampak ini, India mendapat dampak dominan yakni yang berupa negatif dan
positif. Tentu kedua dampak ini sangat berhubungan satu sama lain.
Faktor terjadinya konflik tersebut tak
lain karena adanya integrasi antara dua belah pihak yang saling memperebutkan
daerah masing-masing. Telah diketahui bahwa tujuan Inggris sendiri datang
kedataran Asia salah satunya India adalah untuk memperadabkan warga Asia agar
lebih baik. Sedangkan dari sudut pandang orang India sendiri kedatangan Inggris
adalah penderitaan karena Inggris terus-terus mengeksploitasi dan menjajah
India. Akibat dari kejadian tersebut tak
mengherankan jika rakyat India menderita kekuranagn pangan karena sumber pangan
mereka dikeruk besar-besaran oleh pemerintah Inggris.
Tak mengherankan jika setelah itu India
dilanda kelaparan yang berkepanjangan. Banyak warga India mati dengan tingkat
yang tinggal karena faktor kelaparan. Wabah kelaparan ini adalah salah satu
contoh dampak negatif kolonialisme Inggris ke India yang berupa dampak dibidang
ekonomi.
Selanjutnya yakni dibidang
sosial-budaya, seperti yaitu karena banyaknya terjadi konflik atau kerusuhan
antara rakyat India dengan koloni Inggris yang sedang berkuasa.tidak hanya itu
pemerintah Inggris begitu membeda-bedakan berdasarkan ras dan kelompok sosial,
sehingga diskriminasi terjadi tak terelakkan lagi. Kemudian dibidang agama
yaitu Inggris seolah menganak emaskan penduduk yang beragama Kristen dan
menganak tirikan penduduk beragama Islam.
Inggris mendukung dan terus
mengembangkan dalam hal penyebarluasan agama Kristen bahkan dibuka dalam
lembaga pendidikan. Setelah itu beranjak ke agama Hindu, Inggris mulai mengikut
campur dalam hal proses atau adat dalam kegiatan keagamaan. Yang terakhir yaitu
yang terjadi pada Muslim di Indoa yang begitu melas. Penduduk dengan agama
Islam bahkan tidak ada yang boleh masuk atau bekerja dalam lembaga pemerintahan
ataupun pendidikan. Muslim-muslim tersebut diperkerjakan hanya sebagai pelayan
dan buruh rendahan oleh pemerintah Inggris.
Meski masa Kolonialisme Inggris banyak
meninggalkan dampak negatif, tentu juga masih ada dampak positif yang masih
ada. Antara lain adalah dari warisan infrastruktur peninggalan berupa bangunan
dibidang pemerintahan, pendidikan dan lain sebagainya. Warisan peninggalan itu
tentu nantinya dapat dimanfaatkan sendiri oleh rakyat India. Sedangkan dibidang
pendidika juga telah disebutkan sebelumnya bahwa Inggris mulai mendirikan lembaga
pendidikan dengan Universitas Calcutta sebagai Universitas pertama yang
didirikan.dari Universitas tersebut juga makin menjalar juga bangunan
Universitas yang dibangun ditanah India.
Dari lembaga pendidikan inilah mulai
adanya kesadaran dari golongan terpelajar India mengenai nasionalime dan
kemerdekaan negara. Tidak hanya itu para individu-individu berpendidikan tinggi
pun terlahir dan tercipta dari sana. Banyak diantara kaum elite yang
berpendidkan tinggi tersebut bekerja dikantor pemerintahan dan administrasi
milik Inggris.
Yang terakhir yakni warisan dibidang
administrasi-politik yaitu terciptanya pemerintahan yang tertata secara rapi
dan sistematis yang nantinya diterapkan oleh rakyat India. Disusul kemudian
warisan dibidang sosial-ekonomi yaitu perkembangan dibidang perhubungan yakni
kereta api dan pengelolahan irigasi Sungai Indus dan Gangga, UU perburuan dan
lain sebaginya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara
India yang berada di kawasan Asia Selatan adalah satu daerah jajahan yang dikuasai
olek Kolonialisme Inggris selama seabad. Selama masa pemerintahan Inggris di
India tersebut berawal dari kesultanan Islam yang dengan gamblang
memperbolehkan Inggris masuk yang kemudian mendirikan pusat perdagangan yang
selanjutnya berlanjut sampai pemerintahan Inggris makin berkuasa di India.
Meski
sebagian besar dampak dari Kolonialisme Inggris banyak bersifat negatif karena
dengan banyaknya terjadi diskriminasi dan konflik yang didasarkan karena
masalah kelaparan, namun disisi lain kedatangan dan masa penguasaan Inggris di
India membuahkan dampak positif pula seperti contoh dari segi pendidikan,
pemerintahan, sistem politik maupun ekonomi.
3.2
Saran
Dari
keseluruhan penulisan makalah yang dibuat penulis ini, tentunya memiliki banyak
kekurangan maupun kesalahan yang dibuat penulis sendiri baik secara langsung
maupun tidak langsung. Itulah mengapa penulis mengharapkan kepada semua pembaca
untuk memberi kritik maupun saran yang membangunnya agar nantinya lebih baik
untuk makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djaja,
Wahyudi. 2012. Sejarah Eropa.
Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Musidi, B. 2012. India Sejarah Ringkas
dari Prasejarah Sampai Terbentuknya Bangladesh.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Suwarno.
2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan.
Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Musidi,
B. 2012. Inggris Di India. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma
WhatsApp 085 244 015 689
BalasHapusTerimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
WhatsApp 085 244 015 689
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
WhatsApp 085 244 015 689
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D